Renko Chart untuk analisis yang lebih mudah


Renko Chart adalah grafik pergerakan harga yang dibentuk bukan berdasarkan periode waktu tertentu, melainkan berdasarkan poin yang dapat kita atur sendiri. Secara tampilan renko chart tidak jauh berbeda dengan chart pada meta trader umumnya, hanya saja tampilan pada renko lebih rapi dibandingkan dengan chart yang ada pada mt4. Renko chart lebih rapi karena pola candle yang terbentuk berdasarkan poin yang kita atur sendiri.

Disamping Rapi, Renko chart juga lebih mudah digunakan untuk menganalisa pergerakan harga karena breakout yang terbentuk lebih jelas terlihat dan juga pola yang terbentuk lebih mudah untuk dibaca bagi anda yang sering trading menggunakan pola pergerakan harga. 

Kali ini saya akan membahas mengenai penggunaan Renko sebagai salah satu alternatif yang mudah untuk bertrading atau melakukan analisa pergerakan harga. Saya sendiri menggunakan Renko sebagai alternatif analisa untuk melihat kondisi trend dan support/resistance dari pergerakan harga (price action). Menggunakan Renko chart sebagai metode untuk analisa yang bisa saya katakan sangat mudah untuk dipelajari. Begitu mudahnya penggunaan Renko chart sehingga sempat ada sebuah kalimat yang berbunyi "Kalau tidak bisa trading menggunakan Renko, sebaiknya anda berhenti bertrading" dalam sebuah video webinar. Saya sendiri menilai pernyataan ini tidak berlebihan, karena memang begitulah adanya. Menggunakan Renko memang sangat mudah.

Pada chart biasa yang ada pada meta trader, saya memerlukan waktu berbulan-bulan (lebih dari satu tahun) untuk membangun sebuah trading system yang menurut saya efektif. Ketika saya mulai menggunakan Renko, saya hanya memerlukan waktu sekitar 2 bulan untuk menemukan trading system yang menurut saya efektif dan sesuai bagi saya dan trading system saya dalam membaca arah trend, support-resistance dan mengenali pull back dan trend utama. 

Hingga saat ini Renko menjadi salah satu trading system yang saya pakai, bersamaan dengan trading system saya menggunakan chart biasa kedua kombinasi trading system ini bisa memberikan sinyal-sinyal yang baik untuk bertrading. 

Di bawah ini adalah tampilan chart Renko pada platform Metatrader saya




Pada chart di atas anda dapat melihat tampilan renko begitu rapi dan mudah dibaca untuk melakukan sebuah analisis pergerakan harga. Disini waktu bukan merupakan elemen, jadi tidak memberikan gambaran mengenai "kapan" tetapi hanya "ke mana" harga nantinya akan bergerak. Renko hanya akan membuat "brick" atau candle baru setelah pergerakan harga yang sesuai dengan setting Renko kita (misalnya Renko kita setting dengan value 10, maka renko akan membuat brick baru setelah bergerak 10 pips). Setting value ini bisa anda sesuaikan dengan selera trading anda. Jadi hal ini merupakan fleksibilitas tersendiri yang ditawarkan oleh sistem Renko.

Kesederhanaan Renko membuat pergerakan market mudah dibaca karena kita tidak lagi bingung dengan posisi tinggi rendah gelombang harga. Selain itu Renko juga membuat pembacaan indikator menjadi lebih sederhana. Pada chart yang saya pakai di atas saya hanya menggunakan Moving Average dan ADX (tanpa +DI dan -DI) hanya menggunakan dua indikator ini saja kita sudah bisa melihat memungkinan pergerakan harga hanya dengan menggunakan konsep dasar pembacaan masing-masing indikator. 


Moving average bekerja berdasarkan penghitungan rata rata pergerakan harga pada periode tertentu. ADX bekerja mengidentifikasi pola trending harga yang sedang terbentuk. Saat brick berada di atas moving average kemungkinan trend naik, dan bila brick berada di bawah moving average kemungkinan harga akan turun. ADX bisa kita gunakan untuk membaca kemungkinan harga akan ranging atau membentuk trend dengan cara pembacaan dasar. Misalnya ketika ADX berada di bawah garis level (saya memakai 23), market akan sideway, sinyal entry aman biasanya adalah ketika terjadi break out harga tertinggi atau harga terendah sebelumnya. 

Perhatikan juga kondisi saat garis ADX mengarah ke atas, di situ adalah saat yang efektif untuk bertransaksi (jual maupun beli). +DI dan -DI pada ADX saya hilangkan karena moving average saja sudah cukup untuk melihat ke mana arah trend dan justru lebih akurat dari pada +DI dan -DI. Aturan dasar gelombang harga juga bisa dengan mudah dilihat dan dianalisa dalam Renko.

Untuk menentukan Support/resistance menggunakan Renko kita tidak perlu lagi membuat trendline-trenline yang saling berpotongan atau menggunakan tool lain seperti Fibonacci Retracement, meskipun itu dapat anda gunakan dengan mudah di renko chart ini. Disini akan saya tunjukkan bahwa tanpa menggunakan tools tools tersebuta anda bisa memngetahui support dan resistance harga. Cukup mengamati price action saja kita bisa menentukan posisi support/resistance. Perhatikan saja posisi harga tertinggi atau terendah pada gelombang harga yang dibuat oleh pergerakan harga, lalu tandai khususnya dimana support berubah menjadi resistance atau sebaliknya. 

Di bawah ini adalah contoh support/resistance yang saya dapat dari pair EURUSD pada price action menggunakan Renko chart, bisa dilihat akurasi dalam memprediksi posisi dimana harga kemungkinan akan berbalik arah.